Diberdayakan oleh Blogger.

Setiap Detik yang Terlewati Adalah Sejarah diDetik Berikutnya

.
RSS

LAPORAN MEMBACA TEORI MENYIMAK

LAPORAN MEMBACA
TEORI MENYIMAK


Kelompok : 5
Anggota :
Ivan Aditya Dharmawan        130210402015
Moh. Isnen Purnomo              130210402028
Siti Nurasisah                          130210402062
Sheila Citra A                         130210402019
Lia Ria Warokah                     130210402052
Novita Widianingsih               130210402078
Nailul Mukfiah                        130210402045

MATAKULIAH MENYIMAK KELAS A
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2013

POKOK PEMBAHASAN
PEMBELAJARAN MENYIMAK DISEKOLAH DAN INOVASINYA
Banyak orang mengartikan bahwa antara mendengar dan menyimak itu adalah sama, namun sebenarnya antara mendengar dan menyimak itu berbeda. Menyimak menurut Tarigan, adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi serta memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.  
Menyimak merupakan proses mendengarkan dangan sengaja untuk memperoleh makna dari apa yang di simak. Jatiyasa iwayan (2012) menyatakan, menyimak pada hakikatnya merupakan proses mendengarkan dengan penuh pemahaman, apresiasi dan evaluasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang hendak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran.
Ada dua macam tujuan menyimak. Jatiyasa iwayan (2012) menyatakan Secara umum tujuan menyimak ada dua macam, yaitu tujuan bersifat khusus dan tujuan bersifat umum. Adapun tujuan yang bersifat khusus adalah untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang hendak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran. Namun tujuan yang bersifat umum tersebut dapat dipecah-pecah menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek tertentu yang ditekankan. Adapun tujuan menyimak menurut klasifikasinya adalah sebagai berikut.

Pengajaran bahasa adalah mengajarkan untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, pengajaran bahasa yaitu untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun secara tertulis. Agar siswa dapat memahami bahasa lisan dengan baik, diperlukan latihan menyimak yang berkelanjutan mengingat menyimak merupakan salah suatu keterampilan berbahasa yang tidak kalah penting dengan keterampilan yang lain. Pengajaran menyimak memerlukan waktu yang panjang dan berkesinambungan, dan juga memerlukan adanya peran guru untuk mengembangkan kegiatan menyimak. Sutari (1997/1998:116) menyatakan perkembangan kemampuan komprehensi menyimak bahasa lisan merupakan proses panjang yang berkesinambungan. Kemampuan itu tidak akan dapat diperoleh secara otomatis, namun harus guru yang kontinu. Oleh karena itu, salah satu tugas guru yang penting ialah dengan cara melengkapi atau memperbanyak variasi kegiatan yang jelas tujuannya, terarah dan lengkap.
  
BEBERAPA KONSEP MENYIMAK DARI BEBERAPA
 SUMBER YANG KAMI PELAJARI

Untuk menghindari kesan monoton maka perlu dilakukan teknik menyimak yang variatif terhadap strategi mengajar guru di sekolah. Menurut Jatiyasa I wayan (2012) Teknik atau cara pengajaran menyimak di Sekolah Dasar dapat dilakukan secara variatif untuk menghindari kesan yang monoton terhadap strategi mengajar guru di Sekolah Dasar. Selain itu, melalui penggunaan teknik menyimak yang beragam menjadikan pembelajaran lebih menarik bagi siswa. Adapun beberapa teknik menyimak yang dapat digunakan guru dalam proses belajar mengajar di Sekolah Dasar, di antaranya adalah sebagai berikut.
Menyimak dengan pembelajaran kooperatif atau disebut juga pembelajaran sosial. yakni untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada diri siswa. Menurut Suprijono (2010:54) pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara garis besar pembelajaran kooperatif dalam menyimak teks dan cerita yang dibacakan ini dilakukan peserta didik secara kelompok.
Dalam pembelajaran keterampilan menyimak, terlebih dahulu harus mengerti konsepan sebelum melakukan pembelajaran menyimak. Setelah itu baru menata materi yang dijadikan pengembangan pengajaran. Menurut Soedjiatno (1992:1) pada dasarnya pengembangan keterampilan menyimak itu dapat dibedakan atas dua tataran pokok, ialah tataran identifikasi dan tataran seleksi. Tataran identifikasi adalah tahapan pengenalan. Tataran seleksi adalah tahap pemahaman.
Inovasi adalah kata kunci dalam dunia pembelajaran. Pembelajaran inovatif adalah bentuk pembelajaran yang pelaksanaannya dijiwai dan diwarnai oleh kegiatan-kegiatan yang bersifat pembaharuan.
Dalam Kurikulum 2004 ada beberapa hal yang dituntut dari siswa berkenaan dengan kemampuan menyimak. Siswa hendaknya berdaya tahan dalam berkonsentrasi mendengarkan berbagai konteks sampai dengan seratus dua puluh menit dan mampu memahami dan peka terhadap gagasan, pandangan, dan perasaan orang lain secara lengkap dalam uraian, khotbah, pidato, ceramah, dialog, dan film serta mampu memberikan pendapat dan penilaian.
Ada beberapa hal yang bisa dibahas dalam membicarakan pembelajaran menyimak yang inovatif. Hal yang dimaksud antara lain adalah (1) proses pembelajaran menyimak, (2) bahan pembelajaran, (3) hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam pembelajaran menyimak. Berikut ini akan dibahas satu per satu secara singkat.

DAFTAR PUSTAKA
Sutari, ice.1997/1998.Menyimak.Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
Rahayu, wahyuningsih.2013.Model Pembelajaran Menyimak.
Jatiyasa, iwayan.2012.Pengajaran Keterampilan Menyimak di Sekolah Dasar



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS